Berbagai upaya untuk konsolidasi keluarga besar madrasah di masa pandemi dilakukan oleh Manicepas agar program program yang telah ataupun yang akan digulirkan bisa sukses. Semangat ini pula yang mewarnai penyelenggaraan stadium general daring yang di ikuti oleh seluruh keluarga besar manicepas pada tanggal 4 Agustus 2020 yang lalu. Tidak hanya para guru dan siswa, wali murid dengan antusias mengikuti acara yang melibatkan 3 narasumber  tersebut.

Dimulai dari arahan Syamsul ma’arif selaku kepala madrasah yang menitik beratkan pada pentingnya penyatuan visi madrasah, dilanjutkan dengan motivasi dari direktur KSKK; Ahmad Umar yang dengan penuh semangat mendorong Manicepas untuk mensukseskan program program yang ada termasuk penguasaan 2 bahasa asing oleh para siswa. Sementara itu, Jayadi selaku kakanwil Jatim sebagai narasumber ke-2 banyak menyoroti kiprah seorang cendekiawan sejati. Dia menggarisbawahi bahwa sebagai seorang cendekiawan harus berilmu dibidangnya masing masing dan punya komitmen yang tinggi untuk berbuat yabg terbaik. Pembahasan pada topik ini banyak menarik minat peserta terutama kalangan siswa yang banyak melontarkan pertanyaan bagaimana kiat kiat menjadi cendekiawan sejati di masa pandemi covid 19 yang penuh dengan tantangan tantangan baru dalam pembelajaran.

Tak kalah menarik, pembicara terakhir yaitu As’adul anam banyak mengupas tentang nilai nilai lokal yang harus di angkat dan dikembangkan oleh Man IC karena hal itu yang akan menjadi pembeda Manicepas dengan MAN IC lainya. “Meski Man IC pasuruan adalah sekolah yang berskala nasional tapi keberadaannya harus tetap mengusung nilai nilai lokal agar bisa menjadi ciri khas positif yang akan mewarnai dunia pendidikan di Indonesia” Tukas pria yang menyukai pengobatan sunnah bekam ini. Meski acara tersebut mengahadirkan banyak nara sumber dan berlangsung cukup lama tapi semua peserta dengan aktif mengikuti semua rangkaian acara sampai selesai. Semoga penyatuan visi ini menjadi jalan terbukanya berkah bagi kelancaran program program Manicepas. (T2)