Ahmad Fahriza, demikian nama lengkap siswa kelas XII. MIPA.1 yang satu ini. Sejak awal masuk MAN Insan Cendekia Pasuruan sudah terlihat keunikannya. Meskipun duduk di kelas MIPA namun  minatnya untuk mendalami ilmu kebumian demikian besar. Konsisten mengikuti pembinaan pada Studi Club Cabang Kebumian, seiring waktu Fahriza mempersembahkan satu demi satu berbagai medali kemenangan pada Olimpiade Kebumian. Mulai dari KSN dan KSM tingkat Kabupaten, maupun kompetisi-kompetisi online baik dalam negeri maupun luar negeri.

Diantara kompetisi-kompetisi online yang tercatat adalah Gold Medal Kebumian Science Olympiad in Nusantara (SONAR) POSI 2020, Gold Medal KSN Kebumian POSI 2020, Gold Medal Kebumian Merdeka Science Competition (MSC) POSI 2020, Gold Medal Kebumian Basic Science Competition (BSC) POSI 2020, Gold Medal Kebumian Indonesian Youth Science Competition (IYSC) POSI 2020, Harapan 3 Geosphere Competition (GC) Universitas Pendidikan Ganesha 2021, Gold Medal Youth International Science Fair (YISF) IYSA BUCA IMSEF 2021, Silver Medal Sejarah Olimpiade Update Science, Social, and Language Competition (OPSILON) 2021, Top 20 Kebumian Olimpiade Update Science, Social, and Language Competition (OPSILON) 2021, Silver Medal Kebumian Indonesia Olympiad of Science (IOS) 2020, Gold Medal Internasional invention Competition for Young Moslem Scientist (IICYMS) 2021. 

Dan yang terbaru di tahun 2021 ini adalah Juara 2 Physic Championship (UPC) di Universitas Udayana Bali untuk Cabang Kebumian. Kompetisi ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisika, Program Study Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana Bali yang diikuti oleh siswa-siswi tingkat SMA se Jawa Bali. MAN Insan Cendekia Pasuruan mengirimkan 2 delegasi pada event ini. Selain Kebumian yang diikuti oleh Fahriza, adapula Fisika yang diikuti oleh Raihan Muzaki, siswa Kelas XII.MIPA.2. Kompetisi UPC memakai sistem 2 babak yaitu Babak Penyisihan tanggal 16 November 2021 dan Babak Final 18 November 2021. “Dan Alhamdulillah salah satu siswa atas nama Achmad Fahriza meraih peringkat dua pada babak Final Kompetisi Kebumian tingkat 2021 ini” ujar Kurniawan Arif sang Pembina Kebumian dengan senyum penuh kegembiraan. “Hasil ini menambah koleksi prestasi siswa MAN Insan Cendekia Pasuruan dan semoga menambah motivasi serta semangat berkompetisi siswa siswi lainnya”, imbuhnya.

Kurniawan Arif, seorang guru Geografi dan Kebumian yang berasal dari Kebumen Jawa Tengah ini adalah sosok guru yang sangat sabar dan telaten membina anak-anak bimbingannya. Hampir di setiap malam terlihat menemani anak-anak belajar di Gedung RKB (Ruang Kelas untuk Belajar). Kurniawan Arif selalu mengajarkan pentingnya berdoa dalam setiap belajar. Berusaha dan berdoa adalah hal penting yang harus berimbang. Tak heran jika didikan Kurniawan Arif ini melekat kuat membentuk karakter anak-anak. Hal ini terlihat pada mental anak-anak ketika berkompetisi, bahwa kalah menang adalah hal yang biasa terjadi pada sebuah kompetisi. Kalah tidak putus asa dan menangpun tak menjadikan jumawa. Yang penting adalah bagaimana menjalani sebuah proses dengan sungguh-sungguh. (QAY)

Leave a Comment