Pasuruan, 9 September 2024 – MAN Insan Cendekia Pasuruan sukses melaksanakan program Homestay untuk yang kedua kalinya di Desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam beradaptasi dengan kehidupan masyarakat pedesaan serta mengenal berbagai potensi lokal secara mendalam.
Selama empat hari, siswa-siswa MAN Insan Cendekia ditempatkan di rumah-rumah keluarga di tujuh dusun berbeda di Desa Wonosari: Putuk, Karangayar, Ngadipuro, Nongkojajar, Wonosari Barat, Wonosari Tengah, dan Mesagi. Dalam program ini, para siswa tidak hanya merasakan kehidupan sehari-hari di desa tetapi juga mempelajari dan terlibat langsung dalam berbagai aktivitas seperti peternakan sapi, budidaya bunga krisan, paprika, dan sayuran.
Selain aktivitas pertanian, siswa juga belajar tentang kewirausahaan dengan cara terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan usaha lokal. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan praktis mengenai manajemen usaha serta cara-cara mengelola potensi lokal.
Desa Wonosari dipilih sebagai lokasi program Homestay karena keunikan dan kekayaan budaya masyarakatnya. Tradisi seperti Grebek Desa (Grebek Memetri) yang diadakan setiap bulan Agustus dan ritual Kerbau Mberot yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi daya tarik utama. Ritual Mberot, yang melibatkan kostum kerbau dengan irama dan gerakan dalam sebuah pertunjukan tradisional, merupakan bagian sakral dari budaya desa yang sangat dihargai.
Program ini juga melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan sosial sehari-hari, termasuk mengajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), melakukan kebersihan lingkungan, serta berpartisipasi dalam bakti sosial. Kegiatan ini bertepatan dengan perayaan Milad MAN Insan Cendekia Pasuruan yang ke-7, menjadikan program Homestay tidak hanya sebagai pengalaman belajar tetapi juga sebagai bagian dari perayaan penting madrasah.
Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme siswa yang menunjukkan adaptasi yang baik dan keterlibatan aktif mereka dalam kehidupan masyarakat desa. Program Homestay ini diharapkan akan terus memberikan manfaat yang signifikan, memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat, serta memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd , selaku Kepala MAN Insan Cendekia, menyatakan, “Kegiatan ini menjadi agenda pokok Madrasah karena dengan kegiatan ini anak-anak menjadi lebih peka terhadap situasi sosial yang dihadapi, terlebih mereka bisa merasakan proses yang panjang untuk menjadi sesuatu yang luar biasa ketika belajar tentang kewirausahaan di Desa Wonosari.”
Senada dengan itu, Kepala Desa Wonosari, Bapak Immanuel Herlambang Sentosa, menambahkan, “Desa Wonosari sangat terbuka dengan siapapun untuk belajar. Saya sangat senang ketika desa kami menjadi tujuan lembaga pendidikan untuk mengabdi. Selain masyarakat mendapatkan nilai baru, peserta didik juga dapat belajar mengenai nilai-nilai tradisional yang masih lestari.”
Program ini ditutup dengan acara penutupan yang penuh kesan, di mana peserta didik menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Kepala Desa, perangkat desa, dan para Kepala Dusun yang telah memfasilitasi program ini dari awal hingga selesai dan harapan untuk kembali membersamai dalam balutan silahturahmi yang lestari di program homestay berikutnya.