Berawal dari keprihatinan atas semakin sedikitnya populasi Banteng Jawa, tim yang terdiri dari 3 siswa ini menuai keberuntungan pada Lomba Poster dan Presentasi Anggarasaka 2019 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bnadung. Karya poster bertajuk “Upaya konservasi Banteng Jawa (Bos Javanicus) yang mereka kirimkan lolos pada 10 besar semifinal dan berhak maju untuk presentasi pada tangal 7 September 2019.
Bertempat di Gedung Bandung Creative Hub tim yang terdiri dari Ahmad Nur Badawi, Satria Putra Baskara dan Abdullah Salam ini harus mempresentasikan karya mereka. Ketiganya yang berasal dari kelas yang sama, kelas XI IPA, sangat kompak dan meyakinkan ketika presentasi. Sehingga lolos ke babak final 3 besar bersama SMA Santa Maria Bandung dan SMA Al Azhar Kemang Jakarta.
Lolos dalam 3 besar grand final adalah tantangan yang sangat berat bagi mereka. Namun berkat arahan dan pendampingan dari sang guru pembimbing, Wahyu Putra Utama. Perlahan namun pasti mereka menyiapkan segala sesuatunya. Wahyu Putra Utama adalah guru seni MAN IC Pasuruan yang sudah sangat piawai membimbing poster dan sejenisnya. Support dari teman-teman dan guru menjadi motivasi bagi tim tersebut untuk memasang target juara 1.
Ketegangan terjadi saat tiba presentasi pada grand final. Namun ketiganya dapat tampil dengan sangat memukau. Rasa haru dan bahagia dari sang pembimbing dan pendamping menyertai penampilan mereka. Sesaat setelah selesai tampil mereka dapat bernafas dengan lega karena dapat melalui saat-saat menegangkan tersebut dengan lancar.
Tiba pengumuman pemenang ketegangan itu kembali datang. Harap-harap cemas tak dapat disembunyikan. Pekik bahagia pun tak terelakkan saat namanya disebut sebagai pemenang Juara 1 Tingkat Nasional. Selain Bapak Kepala Madrasah, ucapan terima kasih khusus mereka persembahkan untuk Pak Malikun, guru Biologi yang banyak membantu memfasilitasi penelitian banteng jawa tersebut. Karena untuk presentasi ini usaha mereka sangat maksimal, diantaranya adalah dengan kroscek data langsung di Taman Nasional Baluran Banyuwangi.