(PASURUAN/MP) Menutup akhir tahun 2020 dengan prestasi, itulah yang dilakukan oleh 2 tim robotik MAN Insan Cendekia Pasuruan. Pencapaian kali ini terbilang cukup luar biasa karena baru pertama kalinya tim Manicepas berhasil menembus kejuaran di ajang kreatifitas di bidang teknologi setelah menapaki tahun ketiganya. Tim putri yang terdiri atas Zahra Zaneta N, Kharisma Putri Sonya, dan Vazza Akmala berhasil meraih medali perak dalam lomba National Applied Science Project Olympiad (NASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) untuk hasil karya mereka yang berjudul “Penerapan Internet of Things Sebagai Pengendali Sistem Keamanan dan Lingkungan di MAN Insan Cendekia Pasuruan”. Karya inovatif lain yang berjudul “Perancangan Sistem Keamanan Untuk Mengetahui Posisi Orang Buta yang Hilang Berbasis GPS dan Ditampilkan Melalui Smartphone” hasil kreasi tim putra yang dimotori oleh M. Rayyan Candra, M Sauqi, dan M. Ivan sukses menyabet medali perunggu dalam event tahunan tersebut.
Selama masa persiapan lomba yang cukup panjang yakni kurang lebih 3 bulan lamanya banyak sekali dibutuhkan koordinasi, ketekunan dan kerja keras. Keberhasilan tersebut juga tidak luput dari tangan dingin para pembimbing yakni Adi Sucipto dan Zaidan Fahmi yang dengan semangat juang dan ketelatenanya mendampingi kedua tim. Menurut Zaidan Fahmi sendiri banyak hal menarik yang terjadi selama persiapan lomba, namun ada satu hal yang sedikit menegangkan terjadi terutama saat babak final yakni ketika para peserta sudah siap mempresentasikan hasil karyanya dalam Bahasa Indonesia, namun pihak panitia tiba tiba mengganti ketentuan pada H-1 tentang penggunaan bahasa Inggris saat presentasi. Tentu saja hal itu sedikit menimbulkan kepanikan tetapi karena kecakapan yang dimiliki siswa MAN IC Pasuruan tantangan itu bisa dilalui dengan baik. “Luar biasa itulah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perjuangan para siswa sampai membuahkan hasil yang membanggakan”, imbuhnya dengan tersenyum puas.(2T)
Mantulll