PASURUAN – Pada 27 s.d. 30 Oktober 2021, beberapa perwakilan guru dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia se-Indonesia mengikuti Diklat Training of Trainers Pelopor Moderasi Beragama Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat GTK Kemenag RI di Surabaya. Pada diklat ini, peserta diklat mengunjungi MAN Insan Cendekia Pasuruan untuk melakukan silaturahmi.
Dalam diklat ini, peserta diklat adalah Kepala Madrasah dan guru-guru pilihan yang nantinya akan menjadi Pelopor Moderasi Beragama di madrasah/provinsi masing-masing. Peserta diklat tersebar dari berbagai provinsi di Indonesia yang memiliki pandangan berbeda-beda dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan moderasi beragama yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
Mengenai moderasi beragama, menurut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Dr. Muhammad Zain, M.Ag, keberagaman memang sudah menjadi fitrah kehidupan manusia. Dalam keberagaman itu haruslah dilaksanakan perilaku moderasi beragama dengan menjaga ukhuwah baik dengan sesama muslim, sesama warga bernegara, maupun sesama manusia.
Lebih lanjut, menurutnya moderasi beragama adalah cara pandang dan perilaku dalam beragama dimana seorang individu harus memiliki pikiran yang open minded dan toleran terhadap keberagaman dalam beragama.
Salah satu peserta diklat yang berasal dari MAN Insan Cendekia Gorontalo, Siti Maryana juga turut mengungkapkan pandangannya tentang moderasi beragama.
“Pandangan saya terhadap moderasi beragama adalah dimana kita tidak ekstrem dalam beragama, tidak melakukan kekerasan, bisa menerima perbedaan, dan tidak memperbesar konflik.”
Khairullah Amin, M.Pd, perwakilan dari MAN Insan Cendekia Tanah Laut menjelaskan bahwa ditempat asalnya, Kabupaten Tanah Laut. Moderasi beragama sudah dijalankan dengan baik ditandai dengan terpilihnya Kabupaten Tanah Laut sebagai salah satu kabupaten yang paling toleran di Indonesia. Beliau juga menjelaskan bahwa masyarakat Kabupaten Tanah Laut sangat menjunjung tinggi nilai toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pertengahan acara, peserta diklat mengunjungi MAN Insan Cendekia Pasuruan untuk melakukan silaturahmi. Pada kesempatan ini, peserta diklat disambut dengan penampilan banjari dan tarian selamat datang dari para siswa MAN Insan Cendekia Pasuruan. Peserta diklat juga disuguhi dengan beberapa makanan khas Pasuruan.
Beberapa peserta yang baru pertama kali mengunjungi MAN Insan Cendekia Pasuruan merasa suasana saat berada di MAN Insan Cendekia Pasuruan nyaman untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
“MAN Insan Cendekia Pasuruan ini memiliki suasana yang nyaman dan tergolong bagus untuk MAN IC baru,” terang Dra. Hayatirruh, M.Ed, perwakilan peserta diklat yang merupakan perwakilan dari MAN Insan Cendekia Siak.
Setelah mengunjungi MAN Insan Cendekia Pasuruan, para peserta segera kembali menuju Surabaya untuk melanjutkan kegiatan diklat. (29/10)