Pasuruan. MAN Insan Cendekia sebagai Madrasah Aliyah Unggulan akademik mengemban amanah untuk terus memberikan kualitas pendidikan yang unggul dan berdayasaing, salah satunya dengan pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui MGMP MAN Insan Cendekia Indonesia yang di inisiasi oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah
Kali ini MAN IC Pasuruan dipercaya sebagai tuan rumah dan panitia pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fiqih dan SKI MAN Insan Cendekia se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Ibis Style Hotel Surabaya pada tanggal 10-12 Mei 2023, diikuti sejumlah 45 peserta Guru Mapel Fiqih dan SKI dari 23 MAN Insan Cendekia se Indonesia.
Turut hadir dalam Pembukaan MGMP Fiqih MAN Insan Cendekia se Indonesia, Kepala Kawil Kemenag Jatim Husnul Maram, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim Santoso, Kepala MAN IC Pasuruan Syamsul Ma’arif, Serta Perwakilan KKM MAN Insan Cendekia Se Indonesia.
Kepala MAN IC Pasuruan, Syamsul Ma’arif menjelaskan bahwa kegiatan ini selain sebagai wadah silaturahmi juga diharapkan dapat menghasilkan inovasi mengenai implementasi kurikulum merdeka di lingkungan madrasah untuk menjadi percontohan.
“Inovasi pembelajaran sangat penting untuk dilakukan sebagai jawaban dari perkembangan pendidikan, salah satunya melalui bimtek pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka kali ini, beserta asesmen yang dilakukan khususnya pada mapel Fiqih dan SKI.” ujarnya
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram, Dalam sambutannya saat membuka acara menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan ialah untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, serta memiliki karakter yang baik.
“Dimana tujuan dari pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat, cerdas, berilmu dan seterusnya. Oleh karenanya MAN IC ini sudah pas terutama dalam mengkolaborasikan antara Intelektual dan spiritual” ungkapnya.
Hadir pula narasumber kegiatan tersebut, Dr. Djoni Setiawan dari BBPMP Provinsi Jatim yang menjelaskan perihal Pembelajaran Berdiferensiasi beserta asesmen nya dalam kurikulum merdeka, Kasubdit Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI Dr. Suwardi dan Abdul Rochman Staf Khusus Menteri Agama. Dalam pemaparanny, Dr. Suwardi menjelaskan tentang transformasi digital dalam implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran Fiqih dan SKI. Menurutnya, ada tiga ciri khas pada kurikulum merdeka. Yang pertama Kurikulum Merdeka itu mengajarkan hal yang sifatnya substansial atau pokok. Kedua, sifatnya fleksibilitas untuk para guru melakukan improvisasi. Ketiga, Kurikulum merdeka merupakan projek yang mengarah pada profil pelajar pancasila. Dr. Suwardi juga berpesan apapun kurikulumnya madrasah harus berani tampil beda, berkreasi, dan berinovasi, serta mengoptimalkan potensinya untuk kemajuan madrasah. Sementara itu, Abdul Rochman memaparkan tentang implementasi moderasi beragama pada mata pelajaran Fiqih dan SKI.
Kegiatan MGMP berjalan lancar dan memberikan kesan, pesan serta pengalaman yang berharga bagi para peserta. (Humas)