Masa Liburan sekolah pada semester ini tak menjadikan anak-anak ini bersantai menikmatinya. Mereka adalah Bintang Rafli Ananta, Muhammad Rayyan Fatikhahur Rakhim, Akhmad Fahriza, Ahmad Raihan Muzakki, Agung Dwi Oktavian dan Muhammad Dzakiya An Najachi. Jiwa kompetisinya terus bergelora mencari ajang pembuktian bahwa mereka bisa berprestasi. Meskipun sudah seringkali memenangkan lomba-lomba sebelumnya namun mereka tetap berusaha mengasah dan meningkatkan kemampuan dengan terus mengambil kesempatan-kesempatan lomba yang ada.

Sebuah komunikasi dan kolaborasi yang bagus antara siswa dan pembimbing tetap terjalin meskipun melalui daring. Jarak yang berjauhan tak menjadi kendala  untuk melahirkan sebuah karya. Dan usaha keras yang tak kenal lelah berbuah piala Juara 2 MTQ dan Gold Medal pada KTI di awal Juli. Berturut-turut mulai Sabtu 3 Juli 2021, Dzakiya An Najachi menerima Penghargaan Juara 2 MTQ se Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Sunan Giri Surabaya, disusul pada Hari Minggu, 4 Juli 2021 kembali nama MAN Insan Cendekia Pasuruan disebut sebagai peraih Gold Medal pada IICYMS (International Invention Competition For Young Moslem Scientists) yang diselenggarakan oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association) bekerjasama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Gold Medal ini dipersembahkan oleh Bintang Rafli dan kawan-kawan.

Sebagai kepala Madrasah, Syamsul Ma’arif sangat berbangga dan berbahagia atas kemenangan ini. “Selamat dan terima kasih untuk anak-anak dan pembimbingnya atas capaian prestasi ini, semoga menjadi inspirasi bagi yang lain untuk prestasi-prestasi berikutnya”. Kepala Madrasah yang satu ini sangat telaten mengawal pembimbingan lomba bagi anak-anak, tak segan dan tak pernah bosan terus mensupport para pembimbing-pembimbing untuk membuat target-target gol lomba. Dan untuk minggu ini pembina KTI Sokhifatul llmiah serta pendamping MTQ Misbakhul Ma’arif bisa bernafas lega karena target minggu ini tercapai. Namun tetap tidak berpuas diri karena masih banyak target-target berikutnya.

Ada cerita menarik di balik kemenangan IICYMS ini. Presentasi dan tanya jawab dalam Bahasa Inggris memberikan kesan tersendiri bagi Bintang dan kawan-kawan. Aksentuasi yang berbeda dari setiap juri membuat tim ini berfikir ekstra keras agar lebih memahami apa yang dimaksud oleh juri penanya. Beruntung Tim KTI ini kompak dan saling bantu membantu sehingga bisa melalui saat-saat yang mendebarkan tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Raihan, salah satu personel Tim. Ia merasa lega dan senang atas kemenangan ini, mengingat di tengah persiapan presentasi ia juga disibukkan dengan persiapan KSN. Selain Raihan yang juga wakil sekolah pada KSN bidang Fisika, Ahmad Fahriza juga pada bidang Kebumian. Demikian pula Agung, selain mendalami KTI, Agung sudah banyak pula mempersembahkan piala pada bidang Design dan Poster. Tim KTI ini memang merupakan siswa-siswa yang multitalenta.

Bersaing dengan 13 Negara, diantaranya adalah Mexico, Jerman, Yaman, Palestina, Mesir, Malaysia, Pakistan, Macedonia dan lain-lain merupakan pengalaman yang istimewa bagi tim ini. Dan judul penelitian yang mengantarkan mereka menjadi juara tersebut adalah “Development of Historical Learning Methods using Game Machine : The Adventure of Majapahit to Increase Students Enthusiasm” (Pengembangan Metode Pembelajaran Sejarah Menggunakan Game “Time Machine  The Adventure of Majapahit” untuk Meningkatkan Antusiasme Siswa). Sebuah kajian yang menarik, megingat anggota TIM KTI ini semua siswa kelas MIPA.

Leave a Comment