Afthon Ilman Fahri, siswa kelas XE MAN Insan Cendekia Pasuruan, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos sebagai 10 finalis Musabaqah Khaththil Qur’an (MKQ) 2025 jenjang SMA/SMK/MA. Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan intensif Bapak Wahyu Putra Utama, yang turut mengantarkan Afthon mengukir karya kaligrafi Qur’ani kontemporer penuh kreativitas dan makna, sekaligus mengharumkan nama madrasah di tingkat nasiona
Kabar membanggakan kembali datang dari MAN Insan Cendekia Pasuruan. Siswa kelas XE, Afthon Ilman Fahri, berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang Musabaqah Khaththil Qur’an (MKQ) 2025. Pada babak penyisihan tingkat nasional jenjang SMA/SMK/MA, Afthon sukses menembus 10 besar finalis.
Musabaqah Khaththil Qur’an merupakan salah satu cabang bergengsi dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an yang menguji kemampuan menulis indah ayat suci Al-Qur’an. Ajang ini tidak hanya menekankan keindahan kaligrafi, tetapi juga mengukur ketepatan kaidah, keseimbangan desain, serta kreativitas kontemporer yang selaras dengan nilai-nilai Qur’ani. Afthon berhasil tampil memukau dengan karya kaligrafi modern yang penuh warna, harmonis, dan berkarakter kuat, sehingga mampu menarik perhatian dewan juri.
Prestasi ini tentu tidak datang begitu saja. Di balik keberhasilan Afthon terdapat peran penting sang pembimbing, Bapak Wahyu Putra Utama, guru SBK di MAN IC Pasuruan. Dengan bimbingan intensif, arahan teknis, serta dorongan semangat, beliau mendampingi Afthon melalui proses panjang latihan hingga siap bersaing di panggung nasional. Perpaduan ketekunan Afthon dan kepiawaian bimbingan guru terbukti menjadi kunci sukses dalam menghadapi persaingan ketat.
Karya Afthon tidak sekadar kompetisi seni tulis indah, melainkan simbol bahwa generasi muda mampu merawat dan mengembangkan seni Islam agar tetap relevan di era modern. Seni kaligrafi Qur’ani yang ia hasilkan menjadi media dakwah visual yang tidak hanya dipahami kalangan tertentu, tetapi juga bisa dinikmati masyarakat luas.
Kepala MAN IC Pasuruan bersama seluruh civitas akademika menyampaikan apresiasi mendalam atas prestasi ini. Bagi sekolah, capaian Afthon bukan hanya kebanggaan, tetapi juga inspirasi bagi siswa lain agar terus berani berkompetisi dan menyalurkan bakat. Prestasi ini sekaligus mempertegas bahwa madrasah adalah wadah unggulan yang melahirkan generasi cerdas, berakhlak, dan berprestasi di berbagai bidang, termasuk seni Islami.
Kini Afthon tengah bersiap menghadapi babak final dengan optimisme tinggi. Doa, dukungan, dan motivasi dari keluarga besar MAN IC Pasuruan, pembimbing, dan masyarakat diharapkan menjadi energi tambahan untuk meraih gelar juara nasional.