Program Wali Asuh di MAN Insan Cendekia Pasuruan Menghadirkan Sosok Orangtua Kedua untuk Anak Asuh

Dalam komitmennya menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh kasih dan perhatian, MAN Insan Cendekia Pasuruan mengembangkan program Wali Asuh, sebuah inisiatif satu guru membimbing dan mendampingi beberapa peserta didik yang jauh dari orang tua. Melalui program ini, madrasah berupaya menghadirkan sosok orangtua kedua yang siap membimbing, mendengarkan, dan mendukung anak-anak dalam perjalanan akademik dan kehidupan sehari-hari mereka.

bimbingan wali asuh dengan anak asuh

Pasuruan — Dalam komitmennya menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh kasih dan perhatian, MAN Insan Cendekia Pasuruan mengembangkan program Wali Asuh, sebuah inisiatif satu guru membimbing dan mendampingi beberapa peserta didik yang jauh dari orang tua. Melalui program ini, madrasah berupaya menghadirkan sosok orangtua kedua yang siap membimbing, mendengarkan, dan mendukung anak-anak dalam perjalanan akademik dan kehidupan sehari-hari mereka.


Program Wali Asuh tidak hanya berfokus pada pendampingan akademik, tetapi juga membangun hubungan emosional yang hangat antara guru dan siswa. Setiap guru bertindak layaknya orangtua di rumah — menjadi tempat bercerita, meminta nasihat, dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi siswa.


Yang istimewa, pertemuan antara wali asuh dan anak asuh tidak terbatas pada jadwal resmi bulanan saja. Di luar waktu yang dijadwalkan, siswa bebas berinteraksi dengan wali asuh mereka kapan pun membutuhkan. Fleksibilitas ini memperkuat rasa aman dan kedekatan emosional antara siswa dan wali asuh.


"Program ini dirancang untuk benar-benar menghadirkan sosok pengganti orangtua di madrasah. Anak-anak didampingi bukan hanya dalam prestasi belajar, tetapi juga dalam perjalanan hidup mereka di sini," jelas Pak Zaidan, salah satu wali asuh.


Dalam kesehariannya, para wali asuh aktif berinteraksi dengan anak asuh: mendampingi saat mengalami kesulitan belajar, memberi semangat dalam menghadapi tantangan, hingga sekadar menjadi tempat berbagi cerita. Kehadiran wali asuh membuat siswa merasa tidak sendiri, meski jauh dari keluarga.

Prustin, salah satu siswa kelas XI, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya program ini. "Bagi saya yang jauh dari orangtua, wali asuh seperti keluarga baru. Saya merasa lebih nyaman, lebih percaya diri, dan selalu ada tempat untuk bertanya dan mengadu," tuturnya.


Kepala MAN Insan Cendekia Pasuruan, Syamsul Maarif, M.Pd., menegaskan bahwa program Wali Asuh menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis nilai keislaman dan kekeluargaan. "Saya ingin madrasah ini menjadi rumah kedua bagi para siswa. Di sini, mereka tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan peduli," ujarnya.


Dengan adanya Program Wali Asuh, MAN Insan Cendekia Pasuruan terus berupaya melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap berkontribusi membangun bangsa dan agama.


Tentang MAN Insan Cendekia Pasuruan


Sebagai madrasah unggulan nasional, MAN Insan Cendekia Pasuruan berkomitmen untuk mengintegrasikan keunggulan akademik dengan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam, mencetak siswa berprestasi, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT