Kakanwil Kemenag Jatim, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar, M.Pd.I, memberikan pembinaan kepada guru dan tenaga kependidikan MAN IC Pasuruan di Gedung Laboratorium Terpadu Multimedia dengan menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengajaran, selaras dengan visi-misi madrasah, serta integrasi iman, taqwa, dan inovasi melalui pemanfaatan teknologi mutakhir seperti AI; beliau juga mengingatkan agar generasi tidak lemah secara akhlak, ilmu, mental, maupun ibadah, menegaskan bahwa ucapan dan tindakan harus
Pasuruan – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar, M.Pd.I, hadir memberikan pembinaan khusus kepada guru dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia Pasuruan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 17 September 2025 di Gedung Laboratorium Terpadu Multimedia ini diikuti dengan penuh antusias oleh guru dan tenaga kependidikan (GTK) sebagai upaya memperkuat komitmen dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan berlandaskan nilai iman dan taqwa.
Dalam arahannya, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar menekankan bahwa guru harus mampu memfokuskan diri pada peningkatan kualitas pengajaran. Hal ini penting mengingat pengguna layanan pendidikan di MAN Insan Cendekia Pasuruan, yakni para siswa dan wali murid, memiliki harapan yang tinggi terhadap mutu pendidikan yang diberikan. “Masyarakat menaruh ekspektasi yang besar kepada kita, mereka berharap kualitas pendidikan yang unggul. Maka jangan sampai kita mengecewakan kepercayaan tersebut. Segala yang kita kerjakan harus selaras dengan visi dan misi MAN IC Pasuruan,” tuturnya dengan tegas.
Ia juga menambahkan bahwa seorang guru tidak boleh berhenti pada rutinitas semata, melainkan harus bekerja dengan keunggulan yang bertumpu pada iman dan taqwa. Namun, iman dan taqwa itu harus berjalan seiring dengan inovasi agar pendidikan terus mampu menjawab tantangan zaman. Guru, menurutnya, dituntut untuk memperhatikan inovasi dalam metode pembelajaran, sementara manajemen pendidikan pun harus selalu berusaha menghadirkan terobosan. Sebagai contoh, ia menyoroti manajemen perpustakaan digital MAN IC Pasuruan yang telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai bentuk nyata dari inovasi yang visioner.
Lebih jauh, Kakanwil menjelaskan bahwa pembelajaran ke depan harus mampu mengintegrasikan teknologi mutakhir, termasuk AI, agar sesuai dengan kebutuhan generasi sekarang dan masa depan. Tanpa inovasi, sekolah akan tertinggal dan gagal menjawab ekspektasi yang semakin tinggi dari orang tua maupun siswa. Karena itu, guru dan tenaga kependidikan MAN IC Pasuruan harus selalu berpikir kreatif dan progresif, menggunakan pendekatan berbasis teknologi, tetapi tetap berakar pada nilai-nilai spiritual.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar mengingatkan pentingnya menjaga generasi muda agar tidak menjadi generasi yang lemah, baik secara akhlak, pengetahuan, mental, maupun ibadah. Ia menegaskan bahwa peran guru sangat besar dalam membentuk generasi yang kuat dan berkualitas. Ia juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menyelaraskan ucapan dengan tindakan. Menurutnya, kebiasaan yang lahir dari tindakan sehari-hari akan membentuk karakter. Misalnya, ketika seseorang membiasakan diri menulis, maka melahirkan karya dalam bentuk tulisan akan terasa lebih mudah, dan dari kebiasaan itulah lahir karakter produktif. Lingkungan yang mendukung pun akan berpengaruh dalam membentuk karakter yang baik pada diri seseorang.
Pada bagian lain pembinaannya, Kakanwil menyampaikan gagasan tentang kurikulum cinta yang saat ini telah masuk dalam kebijakan Kementerian Agama. Menurutnya, cinta memiliki peran fundamental dalam kehidupan manusia. Cinta akan melahirkan rasa, membentuk pikiran, dan mewujudkan tindakan. Jika seseorang ingin menjadi pribadi yang baik, maka semuanya harus dilandasi oleh rasa cinta. Rasa cinta itu akan dibentuk oleh hati yang bersih dan sehat. Hati yang sehat akan selalu menuntun setiap langkah hanya karena Allah, dan hati yang baik akan melahirkan ketenangan hidup.
Beliau menekankan bahwa kurikulum cinta harus dimulai dari mencintai diri sendiri. Dengan mencintai diri, seseorang akan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah, berfikir bagaimana caranya mencintai Allah dengan sebaik-baiknya. “Kita ini bukan siapa-siapa, hanya sekumpulan tulang dan daging. Semua yang ada pada diri kita terjadi semata-mata karena kehendak Allah,” ungkapnya penuh kerendahan hati. Karena itu, cinta yang benar adalah cinta yang didasari hati sehat, cinta karena Allah. Dari cinta yang benar, Allah akan melahirkan keberkahan dalam kehidupan manusia. Sebaliknya, mencintai sesuatu tidak karena Allah hanya akan membawa pada kekecewaan, kesusahan, bahkan kegalauan yang tak berujung.
Kegiatan pembinaan ini berlangsung khidmat sesuai dengan susunan acara yang telah disiapkan panitia. Acara dimulai dengan prosesi penyambutan Kakanwil yang memasuki ruangan, diiringi hadirin yang berdiri dan ucapan selamat datang dari pembawa acara. Seluruh peserta kemudian bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan Mars Madrasah. Setelah itu, hadirin disuguhi persembahan tari dari kelompok sendratari yang memberikan nuansa budaya dalam kegiatan ini.
Doa bersama dipanjatkan untuk membuka kegiatan, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Madrasah. Momentum penting dalam acara ini adalah Launching Perpustakaan Digital MAN IC Pasuruan, yang kemudian dirangkaikan dengan sesi pembinaan dari Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan prosesi pemberian cendera mata kepada peserta Student Exchange dan International Immersion oleh Kakanwil bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan. Acara kemudian ditutup dengan penuh kekhidmatan, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang sarat makna ini.
Pembinaan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi para guru dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia Pasuruan. Pesan-pesan Kakanwil Kemenag Jawa Timur bukan hanya menjadi motivasi, melainkan juga pedoman dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Harapannya, seluruh tenaga pendidik dapat semakin berkomitmen untuk bekerja dengan kualitas terbaik, mengintegrasikan iman, taqwa, dan inovasi, serta menjadikan cinta kepada Allah sebagai dasar dari segala tindakan. Dengan begitu, MAN Insan Cendekia Pasuruan akan terus melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing secara global, tanpa meninggalkan akar spiritual dan nilai-nilai luhur bangsa.