Pasuruan. Rabu (2/11) berwarna terlihat di MAN Insan Cendekia Pasuruan. Sebagai Madrasah Piloting Kurikulum Merdeka di Lingkungan Kementerian Agama, MAN Insan Cendekia Pasuruan turut menjalankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatal lil Alamin yang merupakan salah satu kegiatan dalam pembelajaran di Kurikulum Merdeka. Dalam pembelajaran tersebut, siswa diasah untuk berpikir kritis, kreatif, dan bergotong royong guna mencapai karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila Rahmatal lil Alamin. Pada proyek kedua kali ini mengambil tema Kearifan Lokal denga topik “Harmoni Nusantara”.
Sebagai proses awal pengerjaan proyek para siswa lebih dahulu dikenalkan dengan konsep warisan budaya dari tokoh Koentjaraningrat sebagai stimulus awal untuk menggali nalar kritis siswa. Proyek ini dilakukan selama 7 hari efektif pelajaran. Dalam proses pengerjaan proyek sendiri siswa juga didampingi para fasilitator sebagai bagian untuk konsultasi. Proyek Harmoni Nusantara sendiri bertujuan agar peserta didik mampu memahami tentang pentingnya menjaga dan melestarikan Warisan Nusantara ditengah polarisasi zaman serta peserta didik mampu mengaktualisasikan nilai-nilai warisan nusantara dalam kehidupan dan berinovasi dalam pelestariannya sehingga dapat membentuk karakter berkebhinekaan global dan Toleransi.
Sebagai puncak kegiatan proyek, MAN Insan Cendekia Pasuruan melaksanakan Simfoni Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatal lil Alamin yang bertempat di halaman RKB pada tanggal 2 November 2022. Dalam kegiatan ini seluruh hasil produk siswa diperlihatkan kepada umum melalui format pameran dan pagelaran. Alhasil banyak apresiasi positif dari berbagai elemen baik dari GTK, siswa, maupun Wali. Produk yang ditampilkan dalam Simfoni Karya bermacam-macam warisan nusantara dari berbagai daerah, mulai dari kesenian, makanan tradisional, permainan tradisional, sampai desain batik dan bahasa daerah.
Diharapkan setelah kegiatan proyek ini, siswa akan lebih perhatian terhadap permasalahan di sekitarnya serta kritis terutama tentang permasalahan berinovasi dalam melestarikan kearifan lokal dan berkarakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia ditengah kemajemukan yang ada. (Humas)